Org yang berdakwah mengajak kpd agama Allah harus bersabar
menghadapi gangguan yg timbul karena sebab dakwahnya, karena di saat itu dia tengah menempati posisi sebagaimana para Rasul.
Waraqah bin Naufal mengatakan kpd Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah ada seorang pun yang datang dgn membawa ajaran sebagaimana yg kamu bawa melainkan pasti akan disakiti orang.”
Khadîdjah mengajak Beliau pergi ke tempat putera pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang yang bijak dan menguasai kitab-kitab suci dan sangat pandai berbahasa ‘Ibrâni. Sesa...mpainya di sana Beliau pun menceritakan kepada Waraqah apa yang dialaminya di gua Hirâ’. Waraqah sangat terkejut mendengar cerita itu, ia berkata kepada Beliau :
“Demi Allâh Yang jiwa-ku di tangan-Nya, sesungguhnya engkau adalah Nabinya umat ini, dan sesungguhnya yang datang kepada-mu itu adalah Namûs yang besar (Jibrîl) yang pernah datang kepada Mûsâ. Sesungguhnya kaum-mu akan mendustakan-mu, menyakiti-mu, mengusir-mu dan memerangi-mu”.
Beliau amat terkejut mendengar penuturan Waraqah, terutama sekali ucapan yang menyatakan bahwa Beliau akan diusir oleh kaumnya. Karena Beliau mengetahui betul bagaimana kedudukannya di hadapan kaum Quraisy yang selalu memanggil Beliau dengan sebutan Al-Amîn. Bukankah hal itu menunjukkan betapa mulianya Beliau di hadapan kaum Quraisy dan betapa percayanya mereka kepada Beliau ? Maka dengan rasa heran yang besar Beliau bertanya kepada Waraqah :
“Apakah mereka benar-benar akan mengusir aku ?”.
Dengan tegas Waraqah menjawab :
“Benar, tidak ada seorang pun yang datang dengan membawa — ajaran — seperti yang engkau bawa melainkan ia pasti dimusuhi dan diperangi oleh manusia banyak”.
Lalu Waraqah mengutarakan angan-angannya kepada Beliau, seandainya ia masih muda ia tentu akan mendampingi Beliau menyebarkan risalahnya. Namun sayang, usianya ketika itu sudah sangat tua dan tidak lama setelah itu ia pun wafat, sebagian orang ketika itu ada yang meragukan Islâmnya Waraqah, namun Rasûlullâh saw. menyanggah keraguan mereka, Beliau bersabda :
“Janganlah kalian mencela Waraqah, karena aku pernah melihatnya memiliki sebuah atau dua-buah Surga”.
(H.R. Al-Hâkim. Lihat Al-Ahâdîtsush-Shahîhah oleh As-Syaikh Al-Albânî jilid I no.: 405)
Comments :
0 comments to “Belajar dari Kesabaran Rosullullloh”
Posting Komentar